Pontianak - Bhabinkambtibmas Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara Membantu Warga yang bergotong royong untuk mempersiapkan tradisi kota pontianak yang setiap tahunya dalam memyambut Idul Fitri.
Masyarakat Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, mempunyai tradisi unik untuk menyambut Idul Fitri. Suasana menjelang Lebaran terasa belum meriah tanpa dentuman meriam karbit yang dibunyikan warga di sepanjang tepian Sungai Kapuas. Dentuman ini sekaligus menjadi pertanda Hari Kemenangan. Biasanya dentuman meriam ini mewarnai Kota Khatulistiwa ini dua hari maupun satu hari sebelum dan sesudah Lebaran.
Sedikitnya puluhan maupun ratusan meriam karbit dengan bunyi menggelegar terdengar dalam jarak lima hingga sepuluh kilometer. Wajar jika suasana di Kota Pontianak tak ubahnya perang meriam. Dentuman bunyi meriam karbit bersahut-sahutan memekakkan telinga. Tapi, bunyi yang terdengar hingga jarak 10 kilomeeter ini sudah tak mengganggu warga. Mereka telah terbiasa bahkan menanti-nanti tradisi tersebut.
Ditiap gang sepanjang Sungai Kapuas memiliki lima hingga delapan meriam karbit. Alat peledak yang dibuat dari kayu balok ini memiliki panjang enam hingga delapan meter dan berdiameter satu hingga dua meter. Untuk membunyikan tiap meriam, dibutuhkan tiga sampai tujuh ons batu karbit. Pembuatan meriam karbit yang ditempatkan saling berhadapan ini dilakukan dengan bergotong-royong selama Bulan Suci Ramadan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar