Kamis, 02 Februari 2023

Kapolresta Pontianak Tampung Curhat BEM Kota Pontianak

*

Pontianak - Polda Kalbar.
- Bertempat di cafe La Vica Jl. Karya Baru Pontianak Selatan dalam Program Jumat Curhat,  berlangsung dialog Kapolresta Pontianak bersama Badan Exekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus di Kota Pontianak, Kamis (2/2/2023).

Kegiatan yang dihadiri oleh Kapolresta Pontianak Polda Kalbar beserta jajarannya dan perwakilan dari BEM Pontianak ini bertujuan menampung aspirasi dan menyamakan persepsi antara mahasiswa dengan Kepolisian khususnya Polresta Pontianak dalam penanganan unjuk rasa dan berbagai masalah keamanan di Kota Pontianak.

Menanggapi hal ini Kapolresta Pontianak Polda Kalbar, Kombes Pol Adhe Hariadi, S.I.K, MH. mengatakan, "Kegiatan hari ini merupakan kegiatan curhat, silakan sampaikan kritik, saran atau masukan kepada Polri. Mahasiswa harus lebih sopan, santun dan pintar dalam berprilaku maupun bertindak. Tugas mahasiswa belajar, mencari jati diri, jangan menjadi mahasiswa abadi dan harus menjadi pekerja keras.

Demo tidak dilarang, Polisi akan melayani dan mengawal para pendemo. Jangan lempar dan ribut dengan polisi pada saat aksi demo, jangan melakukan pembakaran ban dan jaga ketertiban.

Jaga ketertiban umum pada saat demo. Polresta Pontianak punya slogan "TERJANGKAU Dan TERHUBUNG".artinya rekan - rekan mahasiswa kalau ada permasalahan,kritik ataupun permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kepolisian silahkan disampaikan kepada saya langsung atau kepada jajaran kami. Saya akan bagikan kartu nama saya yang tertera nomor handphone saya supaya mudah kita berkomunikasi. Mari bersama - sama bikin program dengan berkolaborasi untuk membuat Kota Pontianak menjadi Nyaman, Aman dan Kondusif.  "Tegasnya.

Sementara itu, beberapa curhatan dari perwakilan BEM diantaranya, Dari KAMMI, menyoroti terkait upaya Polresta Pontianak yang akhir-akhir banyak terjadi kasus pencabulan di Indonesia, selain kasus pencabulan, juga ditanyakan upaya Kepolisian dalam mencegah berkembangnya LGBT.

Mahasiswa atau Pemuda sebagai promotor dilapangan minta kepada Polri untuk mendukung upaya mencegah berkembangnya LGBT dan beberapa permasalahan terkait pengamanan demo mahasiswa yang dinilai terlalu kaku dan tidak terkesan humanis.

Menanggapi masukan dari mahasiswa, Kapolresta Pontianak menyampaikan, "Kedepannya saya agendakan diskusi bersama KPAI untuk membahas masalah pencabulan terhadap anak, agar tidak ada pencabutan Laporan terhadap Pelaku Kasus Pencabulan. 

Kami akan berkoordinasi pada pihak terkait Pelaku LGBT, ini merupakan korban kekerasan seksual dan LGBT ini merupakan ancaman yang besar dan ini merupakan tanda akhir zaman.

Saya mengajak kepada adik- adik mahasiswa untuk bersama berkomitmen menjaga ketertiban umum, menjaga keamanan dan  jangan melakukan pembakaran ban dalam kegiatan apapun jaga ketertiban dan jangan sampai bentrok dengan Polri.

Semua Kapolsek beserta bhabinkamtibmas wajib cantumkan nomor HP di Polsek masing-mading kemudian ada Tim Enggang yang patroli 1x24 jam yang bisa di catat No ponselnya. Kedepan di agendakan Silahturahmi 1 bulan 1 kali. Dan peredaran Narkoba harus diberantas bersama- sama tidak hanya di bebankan kepada Polri. "Ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar